Oleh: Angga Mohamad Mughnia
Tips dan Trik
![](https://static.wixstatic.com/media/ec6ffd_e9653583bdc144ecbfa9175bf7e3abd8~mv2.png/v1/fill/w_980,h_980,al_c,q_90,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/ec6ffd_e9653583bdc144ecbfa9175bf7e3abd8~mv2.png)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering menemukan istilah perencanaan keuangan. Definisi perencanaan keuangan menurut Certified Financial Planner, Board of Standards, Inc. adalah proses mencapai tujuan seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana.
Perencanaan keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan keuangan di masa kini dan masa depan. Artinya kita bisa mengelola besarnya uang yang masuk dan mengelolanya dengan baik.
Manfaat Perencanaan Keuangan:
Memastikan semua kebutuhan pokok terpenuhi dan sebagai acuan dalam penyusunan perencanaan keuangan.
Sebagai evalasi pengelolaan keuangan kita. Salah satu caranya adalah dengan memeriksa kondisi keuangan kita atau financial chek up dalam mencapai tujuan finansialm
Sebagai pemberi semangat (motivasi).
Tahap Perencanaan Keuangan
A. Menetapkan Tujuan Keuangan dan Menentukan Prioritas
Yang perlu ditekankan dalam menyusun tujuan tersebut haruslah SMART atau spesifik (specific), dapat diukur (measurable), dapat dicapai (achievable), realistis (realistic), dan punya target waktu pencapaian (target).
B. Mengumpulkan Informasi yang Relevan
Langkah berikutnya adalah mengumpulkan data finansial yang diperlukan sebanyak mungkin untuk merumuskan strategi yang cocok guna merealisasikan tujuan.Contoh informasi yang harus dikumpulkan:
1. Data tentang aset/kekayaan dan kewajiban/utang.
2. Proyeksi pendapatan di masa mendatang.
3. Analisis arus kas dan budget.
4. Tabungan, polis asuransi yang dimiliki.
5. Profil risiko individu.
C. Analisis Informasi yang Ada
Selanjutnya, individu dan perencana keuangan harus melakukan analisis dan evaluasi atas informasi yang diperoleh untuk menentukan situasi individu saat ini dan menentukan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan individu tersebut. Contoh area penting pada saat melakukan analisis dan evaluasi ini:
Prospek karier dan pendapatan
Tabungan yang sudah dimiliki hingga saat ini.
Alokasi Penghasilan Yang Sehat
Problema yang sering timbul dalam kehidupan manusia. Saat pengeluaran berlebih, terkadang kita sering protes karena selalu merasa tidak cukup, terkadang bingung uang yang diterima atau gaji yang diterima akan dialokasikan kemana saja. Prioritas keuangan bisa dikelola dan dianggarkan dengan kosep zapfin yaitu:
Zakat, untuk mensucikan harta dan berbagi tehadap yang membutuhkan.
Assurance, (asuransi) bertujun untuk melindungi diri maupun keuarga dari hal-hal yang tak terduga.
Present Consumption, yaitu menyisihkan dana untuk kebutuhan hidup ini.
Future Spending, yaitu menabung untuk rencana-rencana indah di beberapa tahun mendatang.
Investment, yaitu berinvestasi untuk masa depan bahkan ketika setelah pensiun.
Sebagai patokan umum, kita bisa mengalokasikan keuangan dengan cara:
Mengalokasikan dana 2,5% untuk zakat.
Minimal 5% untuk membangun dana darurat dan 5% untuk membayar premi asuransi.
Alokasi untuk konsumsi bulan ini (termasuk pengeluaran gaya hidup) sebaiknya tidak lebih dari 60%.
Paling tidak 15% dari penghasilan ditujukan untuk tabungan dan investasi.
Jika masih memiliki cicilan hutang, maka porsiny dihrapkan tidak lebih dari 30%.
Ilustrasi Oleh: Fathia Zulfianti
Comments