Oleh : Dhuha Aprilio
Lingkar Nusantara
![](https://static.wixstatic.com/media/ec6ffd_53d9ff798ca2403aa928f82da4b7bbec~mv2.png/v1/fill/w_980,h_980,al_c,q_90,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/ec6ffd_53d9ff798ca2403aa928f82da4b7bbec~mv2.png)
APA ITU SIKEREI?
Sikerai adalah tradisi dan ritual yang masih dilakukan oleh masyarakat Suku Mentawai yang bisa terbilang unik dan memiliki nilai filosofi hidup yang tinggi. Sikerei merupakan gelar kehormatan yang diberikan oleh suku mentawai secara adat untuk orang terpilih yang mempunyai kekuatan sakti, bisa menyembuhkan penyakit, serta memiliki kedekatan dengan roh spritual. Seorang dukun biasa, belum tentu disebut sebagai sikerei. Sebab untuk menjadi sikerei biasanya ditunjuk berdasarkan keturunan.
PROSES MENJADI SIKEREI
Proses untuk menjadi seorang sikerei biasanya memakan waktu yang panjang. Hal ini di sebabkan karena menjadi seorang sikerei selain mempunyai kewajiban yang banyak, juga harus mampu menyelesaikan ujian dan proses tahapan sebelum menjadi sikerei. Sikerei terpilih yang biasanya ditunjuk berdasarkan keturunan harus mempunyai kekuatan fisik dan mental dalam menjalani ujian ini. Seorang sikerei terpilih, akan dibekali kemampuan memahami dan berbicara dalam bahasa roh dan arwah-arwah leluhur yang ada di dunia lain oleh sikerei terdahulu. Selain itu sikerei terpilih akan disuruh meditasi untuk berinteraksi dengan alam para roh secara berulang-ulang, dan biasanya proses ini memakan waktu bertahun-tahun.
Selain harus pintar meramu obat-obatan, sebagai syarat utama dalam pengangkatan seorang Sikerei mereka yang ditunjuk haruslah memotong babi dan ayam sebagai persembahan kepada arwah leluhur.
KEHORMATAN MENJADI SEORANG SIKEREI
Dalam adat suku Mentawai yang mendiami pedalaman siberut, Kepulauan Mentawai menjadi seorang sikerei adalah kehormatan yang tinggi, sebab tidak semua orang dapat merasakan lahir dari keluara sikerei dan kemudian meneruskan tahta sikerei terdahulu. Seorang sikerei akan sangat dihormati di dalam suku nya, karena dalam suku adat mentawai seorang sikerei mempunyai strata adat paling atas.
SIKEREI HARI INI
Setelah perkembangan jaman yang semakin pesat seperti sekarang ini, peran sikerei pun semakin dilupakan. Banyaknya kunjungan dari turis menyebabkan suku ini berangsur-angsur tersentuh kehidupan luar dan mengancam menggerus kebudayaan suku mentawai.
Semakin kenal suku ini dengan beradaban luar, maka akan semakin menipis pula keinginan pemuda suku mentawai untuk meneruskan kebudayaan asli Indonesia ini.
Hari ini suku mentawai sudah semakin sedikit, mereka yang muda lebih memilih meninggalkan perkumpulan serta bekerja dan hidup di kota.
Saat ini, sikerei hanya bisa dijumpai di Kecamatan Siberut Selatan, sementara di tempat lain seperti di Pulau Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, hampir tidak ditemukan lagi.
“ Generasi muda adalah benteng pertahanan kearifan lokal yang kuat. Oleh sebab itu, jangan biarkan budaya asli kita terkikis habis oleh peradaban yang serba praktis. Pertahankan, ajarkan, dan wariskan kepada kaum muda-mudi ibu pertiwi, agar kearifan lokal kita tak mati seperti keadilan di negeri ini.”
Ilustrasi Oleh: Fathia Zulfianti
Comments